Yuk Kenalan Uang Virtual Yang Diterbitkan Oleh Sebuah Negara

Uang virtual memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya menolong beberapa negara yang mengalami penurunan nilai mata uang. Untuk bisa bertahan ditengah krisis moneter warganya biasa mengandalkan uang virtual sebagai alat pembayaran. Uang virtual bahkan lebih banyak berkembang di negara-negara yang masih berkembang ketimbang negara maju. Beberapa negara maju yang menggunakan uang virtual dan mengsahkannya sebagai alat pembayarn resmi ialah Korea Selatan dan Jepang. Negara-negara lainnya belum mau menerima cryptocurrency bahkan menolak untuk hadir di negara mereka karena sering dipakai sebagai obyek money laundry.

​

Petro Milik Venezuela

Petro merupakan uang virtual yang diterbitkan oleh Venezuela yang dirilis pada 20 Februari 2018 lalu. Ketika diluncurkan ada sekitar 38.400.000 token yang disediakan. Sebelumnya uang virtual ini diberi nama El Petro yang kemudian disebut dengan Petro. Ide menerbitkan Petro digagas oleh mantan pemimpin Venezuela yakni Hugo Chavez. Awalnya petro dijual dengan menukar mata uang asing ataupun dengan menggunakan uang digital lainnya. petro sendiri dikendalikan dan diproduksi oleh pemerintah Venezuela. Tanpa adanya Petro mungkin Venezuela akan terus terpuruk karena mata uang mereka yakni bolivar berada di titik terendah imbas sanksi Amerika Serikat.

Ekrona Solusi Penurunan Uang Tunai Swedia

Untuk mengatasi penurunan penggunaan uang tunai di Swedia maka bank sentral Swedia memutuskan untuk menerbitkan uang virtualnya sendiri. uang virtual yang dimaksud ialah e-krona yang nantinya bisa diakses melalui kartu ataupun aplikasi pada smartphone. Bank sentral Swedia yakni Riksbank dikenal memiliki pengaruh yang besar untuk perekomonian negara tersebut. Riksbank merupakan bank nasional pertama di dunia yang pertama kali menggeluarkan uang kertas pada tahun 1660. Jika ekrona berjalan seperti yang diharapkan maka Swedia akan dinyatakan sebagai negara besar pertama di dunia yang memberikan warganya akses langsung untuk uang virtual yang diterbitkan oleh bank nasional.

Jepang Ingin Kembangkan J-Coin Untuk Olimpiade Tokyo

Olimpiade Tokyo akan digelar pada 2020 mendatang. Mengantisipasi besarnya transaksi yang terjadi dalam event besar tersebut maka Mizuho Financial Group berencana mengembangkan J-coin yang nantinya dipakai saat olimpiade Tokyo. Untuk mengerjakan J-coin sendiri konsorsium Jepang mengajak kerja sama Korea Selatan untuk menguji transfer uang dengan menggunakan blockchain dari Ripple. Selain J-coin ternyata Mitsubishi UFJ Financial Group Inc juga mulai mengembangkan uang virtual milik mereka sendiri. MUFG coin nantinya bisa digunakan untuk belanja dan transfer uang yang biayanya jauh lebih murah ketimbang menggunakan kartu kredit. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc ialah bank terbesar yang ada di Jepang. Pengujian MUFG coin dicanangkan pada 2019 mendatang dengan 100.000 pengguna.

Estcoins Dari Estonia

Tak mau kalah dengan negara Swedia ternyata Estonia juga mulai mengeluarkan uang virtualnya sendiri bernama Estcoins. Uniknya drai negara ini ialah pada 2017 lalu Estonia dikenal sebagai negara anti cryptocurrency namun kini ia malah menerbitkan uang virtualnya sendiri. Estonia juga dikenal sebagai negara pertama yang menyimpan data mereka dalam teknologi blockchain. Estcoins merupakan pelengkap dari e-residensi yang sedang digagas dan dikembangkan oleh Estonia. E-residensi merupakan residen yang bisa diakses oleh siapapun di dunia yang ingin memperoleh akses ke layanan Estonia seperti perusahaan,perbankan hingga perpajakannya.

Melihat beberapa contoh diatas terbukti bahwa uang virtual semakin diminati oleh banyak kalangan. Biarpun kini ada beberapa negara yang tak mengsahkannya sebagai salah stau alat pembayaran namun ia berkembang begitu saja ditengah masyarakat.