Hongkong Buka Toko Bitcoin Pertama di Dunia

Hong Kong - Dalam kondisi masih dilanda kekhawatiran akan kelangsungan dan keamanan Bitcoin, sebuah toko yang menjual mata uang digital tersebut, secara resmi dibuka di Hong Kong pada Jumat (28/2).

Menggambarkan diri sebagai "toko ritel pertama di dunia" yang menawarkan Bitcoin, pihak ANXBTC menyatakan, kehadiran toko tersebut dapat membantu kalangan pengguna dari seluruh dunia untuk meningkatkan popularitas Bitcoin.

Uniknya, pembukaan toko tersebut berbarengan dengan pengajuan perlindungan dari kebangkrutan yang dikeluarkan oleh MtGox, salah satu lembaga yang menjadi fasilitastor penjualan dan penukaran Bitcoin.

Mt Gox yang berbasis di Jepang, diketahui telah kehilangan hampir setengah miliar dolar dari mata uang digital dalam kasus peretasan, dan pencurian digital, yang terjadi pada awal Februari lalu.

Chief Executive Officer (CEO) ANXBTC Ken Lo mengatakan, saga mengenai pengajuan pailit yang dilakukan oleh MtGox ibarat "setetes air dalam ember" dan pasar Bitcoin akan tetap bullish.

"Tidak ada kekurangan permintaan," kata Lo kepada AFP saat acara pembukaan toko yang terletak di distrik perumahan Sai Ying Pun, Hongkong.

Hebatnya, saat pembukaan, ratusan orang dikabarkan telah mengantri untuk membuka rekening atau melakukan pembelian.

"Apa yang kami ingin lakukan adalah memungkinkan setiap orang untuk lebih mudah dalam membeli dan memiliki Bitcoins," kata Lo.

"Saya merasa bahw amata uang virtual akan menjadi tren di masa depan. Aku akan menabung untuk membeli lebih banyak lagi, ketika harga turun," Ckata harlie Wu, seorang pembeli dari Shenzhen, yang datang ke Hong Kong saat acara pembukaan.

Sementara itu, kalangan analis sendiri telah memperingatkan bahwa kurangnya dukungan pemerintah dan adanya faktor risiko keamanan dapat memicu ketidakpastian lebih lanjut terhadap mata uang digital tersebut.

Akhir tahun lalu, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), telah memerintahkan setiap lembaga keuangan di negaranya, untuk tidak menyediakan layanan Bitcoin.

Selain itu, Vietnam juga secara resmi telah melarang bank untuk melakukan transaksi dari Bitcoins. (sumber: beritasatu.com)