EU Study Menemukan Bitcoin Atau Ethereum Juga Digunakan Oleh Teroris Dan Para Criminal

EU Study Menemukan Bitcoin Atau Ethereum Juga Digunakan Oleh Teroris Dan Para Criminal - Dibidang forex uang digital bukan lagi dipandang sebelah mata. Selain nilainya yang tak terpengaruhi oleh inflasi nyatanya uang digital dapat diterima oleh hamper diseluruh negara di dunia. Hal ini membuktikan keberadaan uang digital ini sudah diakui oleh masyarakat dunia. Sayangnya kepopuleran uang digital ini harus dinodai oleh beberapa orang tak bertanggung jawab untuk melakukan transaksi illegal dan tujuan terlarang.

Salah satu uang digital yang juga memimpin mata uang jenis ini ialah bitcoin yang dicurigai satu dari uang digital lainnya yang dipakai untuk transaksi criminal. Selain bitcoin ada juga Ethereum yang kemungkinan pula dipakai untuk transaksi kejahatan. Pada tahun 2016 sebuah laporan Europol menemukan bahwa peristiwa ransomware yang menyerang beberapa institusi dan transaksi para hacker menggunakan cryptocurrencies sebagai alat pembayaran. Walau taka da bukti nyata bahwa para teroris juga menggunakan uang digital ini namun melihat dari peristiwa ransomware patutnya kita mewaspadai kemungkinan ini.

​

Menurut laporan parlemen Eropa mengatakan bahwa risiko mata uang digital untuk membiayai kegiatan terorisme cukup signifikan.hal ini didukung dengan adanya beberapa kasus terorisme yang dilaporkan menggunakan uang digital untuk keuntungan mereka. Beberapa kelompok teroris itu bahkan menyebarkan informasi penggunaan uang digital ini ke ranah public dengan mempostingnya melalui twitter.

Biarpun begitu untungnya informasi tersebut belum sampai menjadi viral dan tersebar secara meluas. Kelompok teroris tersebt juga dapat melakukan money laundry dengan menggunakan uang virtual demi menyembunyikan transaksi gelap mereka.Untuk menggunakan uang virtual tentu saja membutuhkan keahlian teknis agar tidak menarik perhatian. Saat ini untuk kasus – kasus yang menggunakan uang virtual demi kejahatan berbau terorisme memang masih cukup langka. Nampaknya para penjahan menggunakan uang virtual hanya jika dalam keadaan yang sangat mendesak terlebih lagi adanya masalah volatitas.

Kurangnya Regulasi Pemerintah

Saat ini belum ada regulasi yang membahas terkait uang virtual khususnya untuk kawasan Eropa. Minimnya regulasi dapat dijadikan kesempatan para criminal untuk menggunakannya sebagai pendanaan kegiatan terorisme. Biarpun sudah ada badan hokum anti pencucian uang pun namun implementasinya masih dirasa kurang. Terlebih tidak adanya kerjasama internasional dalam bidang ini dikarenakan uang virtual masih tergolong baru diranah pemerintahan.

Beberapa orang mengusulkan untuk menguangi resiko kejahatan khususnya teroris dengan membuat uandang – undang terkait uang virtual. Adanya peraturan ini juga akan mampu mengawasi pertukaran uang virtual yang terjadi selama ini ketimbang memblokir pemakaiannya. Selain itu informasi ini juga dapat diakses oleh FIU atau Financial Intelligence Units.

Antonopoulos – link terorisme


menurut CCN, seorang advokat ternama bernama Andreas Antonopoulus mengungkapkan pendapatnya terkait penggunaan bitcoin untuk mendanai organisasi criminal. Penggunaan teknologi untuk kegiatan criminal memang sulit dihentikan karena uang virtual ini dikenadalikan oleh banyak orang tidak hanya oleh para criminal tersebut namun juga miliaran orang yang ada di dunia. Tak bisa dipungkiri bahwa bitcoin sempat membantu perekomonian Venezuela dimasa krisis.

Hal ini membuktikan selain digunakan untuk kejahatan uang virtual tak bisa dibanned hanya karena kelakukan beberapa orang yang tak bertanggung jawab. Teknologi berbasis bitcoin dan blockchain akan melayani tujuan yang jauh lebih besar di masa depan. Hal ini terbukti dengan dilegalkannya uang vitual ini khususnya bitcoin di beberapa negara seperti Jepang. Bagaimana menurut anda sendiri dengn penyalahgunaan uang virtual ini ?