Bitcoin Terus Melonjak, Sudah Tahu Pajaknya Di Negara-Negara Ini

Penggunaan bitcoin sebagai mata uang digital memang menuai beberapa reaksi dari negara-negara maju. Ada yang menolak, ada pula yang mendukungnya. Di Indonesia sendiri Bitcoin belum banyak dikenal maupun digunakan oleh sebagian besar masyarakat. Berbeda halnya dengan negara-negara seperti Australia, AS, Finlandia, dan beberapa lainnya yang sudah menjadikan bitcoin sebagai mata uang resmi mereka. Akan tetapi dengan adanya penggunaan bitcoin pastinya ada biaya pajak yang harus masing-masing negara bayarkan.

Pajak merupakan suatu yang tidak bisa dihindarkan dalam hal apapun demi memberikan kemajuan bagi sebuah negara. Begitupula dalam hal penggunaan bitcoin. Nah, berbicara mengenai pajak bitcoin, masing-masing negara yang telah menggunakan bitcoin sebagai mata uang resmi memiliki aturan tersendiri mengenai pembayaran pajak bitcoin. Ada negara yang menetapkan pajak dengan nilai rendah, ada pula yang menetapkan dengan nilai tinggi. Apalagi penggunaan pajak akhir-akhir ini semakin meningkat, sehingga banyak dari mereka yang menaikkan pajak.

​

Berikut beberapa negara pengguna bitcoin dengan pajak tertinggi,

1. Amerika Serikat

Negara pertama pengguna bitcoin terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Tingginya volume penggunaan bitcoin di AS dipicu karena adanya dukungan Silicon Valley yang merupakan rumah bagi ribuan perusahaan start up blockchain. Selain itu AS juga memiliki mesin bitcoin terbanyak didunia. Tingginya penggunaan bitcoin ini kemudian memberikan pertimbangan tersendiri terhadap pengadaan pajak bitcoin. Sebagai negara adikuasa terbesar di dunia, tak heran jika AS kemudian mengeluarkan kebijakan pembebasan penggunaan pajak bitcoin. kebijakan ini pun tentu disambut positif oleh seluruh kalangan, sebab dengan begitu masyarakat setempat bisa lebih mudah melakukan jual beli bitcoin.

2. Finlandia

Negara selanjutnya yang baru saja mengklarifikasi penggunaan bitcoin di negara mereka adalah Finlandia. Negara ini menegaskan jika bitcoin merupakan jasa keuangan yang harus dikenakan PPN. Kebijakan tersebut dibuat berdasarkan aturan UNI Eropa. Hanya saja, hingga saat ini Finlandia masing melakukan pendekatan dengan beberapa negara UNI Eropa untuk mengubah bitcoin menjadi komoditas. Dari sini bisa kita tarik kesimpulan jika penggunaan pajak bitcoin di negara ini masih menjadi perdebatan.

3. Korea Selatan

Korea Selatan merupakan salah satu negara dengan penggunaan bitcoin terbesar setelah Amerika Serikat dan Jepang. hanya saja ketika disinggung mengenai pajak bitcoin, anggota parlemen Korea Selatan menegaskan jika negara mereka masih membebankan pajak pada pendapatan bisnis. Sedangkan pajak untuk menggunaan mata uang virtual seperti bitcoin masih akan didiskusikan lebih lanjut. Selain itu penentuan pajak juga masih akan dipertimbangkan berdasarkan pantauan transaksi dengan menggunakan bitcoin.

Seperti yang kita tahu, Korea Selatan merupakan negara yang memiliki perusahaan elektronik terbesar di dunia, seperti LG dan Samsung. Maka tak heran jika penggunaan bitcoin di negara ini terus berkembang.


4. Australia

Penggunaan bitcoin di negara Australia juga cukup meningkat akhir-akhir ini. Terlebih sejak pengumumann bitcoin sebagai mata uang di Australia pada 1 Juli 2017 lalu. Kabar baiknya lagi, sama dengan negara AS pemerintah Federal Australia ternyata memiliki kebijakan lain, yakni menghilangkan pajak berganda atas bitcoin dengan menghilangkan pajak atas barang dan jasa (GST atau Goods and Service Tax). Sehingga pedagang dan investor bitcoin tidak akan lagi dikenakan paka untuk membeli maupun menjual bitcoin melalui bursa ataupun platform perdagangan yang telah diatur. Pajak berganda akan berlaku apabila konsumen membeli bicoin dengan membayar GST, serta juga akan membayar GST apabila membeli barang lain dengan menggunakan bitcoin.