Bitcoin Meroket, Asia Untung Tapi BI larang Bitcoin Masuk Indonesia

Bitcoin menjadi satu diantara uang virtual lainnya yang mencuri perhatian akhir - akhir ini. Hal ini dikarenakan nilainya yang dulu di tahun 2012 tak sampai $10 kini mampu menembus angka $7.000 per koinnya. Jangan kaget tentang penberitaan seperti ini sebab sejak dulu bitcoin telah memimpin sebagai alat pembayaran virtual paling menjanjikan. Ia menjadi salah satu pilihan netizen sebagai alat pembayaran yang aman, cepat dan mudah digunakan. Diperkirakan nilai dari bitcoin ini akan terus naik hingga mencapai angka $8.000. Biarpun begitu pasti ada dampak dari meroketnya harga bitcoin ini.

​

BI tentang Keras Bitcoin

Kemunculan bitcoin tak selalu disambut antuasias karena uang digital ini dinilai masih memiliki kelemahan. Bank Indonesia sendiri tak menjamin transaksi dengan menggunakan bitcoin sehingga uang digital milik Satoshi Nakamoto ini lambat penyebarannya di tanah air. BI dengan keras melarang pihak perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya untuk memproses transaksi keuangan dengan uang virtual ini.

Bursa Asia Malah Diuntungkan

Meroketnya harga bitcoin ternyata juga berdampak pada bursa Asia. Menurut laporan indeks topix Jepang mulai naik 0.6 %. Indeks Kospi Korea Selatan bahkan naik hingga 1 %. Indek S&P juga mengalami kenaikan sekitar 0.09%. harga dollar masih bergerak stabil walaupun dikabarkan ada perombakan reformasi pajak yang dicanangkan Donald Trump. Harga bitcoin yang melonjak ini juga membuat para investor menantikan laporan kesehatan perusahaan swasta China. Seperti yang kita ketahui bahwa China menghentikan ICO karena tingginya kasus penipuan terkait uang virtual.

Penemunya Makin Kaya

Satoshi Nakamoto selaku penemu bitcoin dikabarkan memiliki asset bitcoin hingga 980ribu keping. Jika diperingkat maka Satoshi berada di urutan 247 sebagai orang terkaya di dunia. Identitas dari penemu bitcoin ini masih misterius hingga kini. Pada 2016 lalu tepatnya bulan Mei seorang berkewarganegaraan Australia bernama Craig Wright mengaku sebagai penemu bitcoin. Ia pun memberikan bukti berupa koin yang dikenal dimiliki oleh pencipta bitcoin. Beberapa kepala ilmuwan bitcoin juga mendukung pengakuan ini seperti Gavin Andersen dan Jon Matonis.

IMF Peringatkan Investor Hati – Hati

Biarpun begitu IMF juga memperingatkan untuk lebih berhati – hati dalam berbisnis bitcoin. Christine Lagarde selaku Managing Director Badan Moneter Internasional menyatakan hadirnya bitcoin akan memberikan dampak yang amat besar dibidang ekonomi. Pemakaian mata uang digital tak selamanya buruk dan menimbulkan spekulasi negative. Mata uang ini dinilai Christine lebih murah dan efisien ketimbang memakai alat pembayaran lainnya. Beberapa negara telah menggunakan bitcoin tak hanya sebagai alat pembayaran belanja online namun untuk tagihan lainnya. Di Swedia atau Australia pembayaran pajak bisa memakai bitcoin walau jumlahnya masih terbatas.

Alasan Kenapa BHarga Bitcoin Melonjak Naik

Harga bitcoin yang sedang tinggi ini ternyata dilator belakangi adanya Fork. Walaupun sudah muncul bitcoin cash untuk menjadi salah satu solusi fork namun bitcoin tetap menjadi pilihan uang virtual utama. Aktivitas Fork ini dilakukan oleh Bitcoin Gold dan SegWit2x pada akhir bulan Oktober 2017 lalu. Bagi anda yang masih awam tentang istilah dalam bitcoin tentu tak memahami apa itu fork. Fork merupakan istilah yang dipakai untuk aktivitas pemecahan entitas uang digital. Fork sendiri juga mampu memberikan keuntungan bagi investor. Kini kepemilikan bitcoin mencapai 53.2 persen dari total mata uang digital yang beredar yang sebelumnya hanya berkisar 48.8 persen.