Serba-Serbi       Harga Bitcoin Hari Ini       Belajar Menambang       Berita Bitcoin     

5 Hal Perbedaan Bitcoin Dulu dan Sekarang

Discussion in 'Berita dan Ekonomi' started by berita, Mar 22, 2018.

Bitcoin - Litecoin - Dogecoin  Sharing info ini melalui » 
  1. berita

    berita Moderator

    Sejarah bitcoin

    Bitcoin muncul pertama kali pada tahun 2009 dari tangan teknisi informatika asal Jepang, Satoshi Nakamoto. Satoshi Nakamoto sendiri tidak diketahui secara pasti apakah nama seseorang atau nama sebuah komunitas pengembang bitcoin. Bitcoin menjadi salah satu pelopor penggunaan teknologi blockchain pertama kali serta menciptakan kode unik yang menjadi catatan transaksi yang bersifat kekal.

    [​IMG]

    Bitcoin sama seperti mata uang pada umumnya. Perbedaannya terletak pada bitcoin yang memiliki enskripsi data yang kuat. Bitcoin sendiri merupakan mata uang yang tidak dapat dikontrol nilainya oleh pihak manapun bahkan penciptanya sendiri. Bitcoin sebagaia mata uang virtual juga memiliki sifat desentralisasi dimana tidak berpusat pada satu sistem sehingga seluruh transaksi dapat dipantau oleh pengguna bitcoin.

    Kendati demikian, dalam peredarannya pemilik bisa mencantumkan nama sebagai anonymous sehingga walaupun transaksi dapat dipantau oleh orang lain namun identitas asli yang sedang bertransaksi tidak akan diketahui. Hal ini juga yang menjadikan bitcoin rentan terhadap pencucian mata uang. Bitcoin ini nantinya dapat disimpan dalam bitcoin wallet yang ada dalam komputer pemilik. Bitcoin juga dapat ditransfer kepada siapa saja yang memiliki alamat bitcoin.

    Bitcoin yang hanya berupa mata uang virtual banyak dibandingkan dengan mata uang konvensional yang secara teori lebih nyata dan berbentuk. Beberapa keunggulan mata uang virtual dari pada mata uang konvensional antara lain:

    Disentralisasi – seperti yang dikatan sebelumnya bahwa bitcoin tidak di diatur oleh sebuah sistem atau pemerintahan yang membuat harga bitcoin tidak akan berubah karena sebuah otoritas atau keadaan ekonomi sebuah negara layaknya inflasi atau krisis yang biasanya terjadi di beberapa negara.

    Proses membeli yang mudah – anda hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk membeli bitcoin. Hal ini tentu sangat berbeda dengan mata uang konvensional yang membutuhkan waktu berjam-jam antri di bank untuk mendapatkannya.

    Kerahasiaan yang terjaga – kendati transaksi bitcoin yang dilakukan oleh seseorang dapat diketahui oleh orang lain, namun keamanan dari bitcoin tetap dapat terjaga. Hal ini berdasarkan fakta bahwa pengguna bitcoin tidak perlu menyertakan data diri lengkap seperti nama dan alamat pada akun bitcoinnya.

    Transparan – dalam waktu yang bersamaan, transaksi bitcoin juga transparan karena dapat dilihat oleh semua pihak melalui catatan jurnal. Pengguna tinggal mencari catatan jurnal yang dibutuhkan dan mengunduhnya dan otomatis transaksi yang anda inginkan ada didalamnya.

    Transfer yang cepat – Transaksi bitcoin juga cepat tanpa syarat maupun batasan transfer. Biaya administrasi yang dibayarkan juga sangat kecil.

    Bitcoin dulu dan sekarang

    Seiring berjalannya waktu, pembaharuan terhadap dunia bitcoin terus dilakukan. Para pengembang berusaha untuk meningkatkan cakupan sistem peredaran bitcoin agar semua pengguna dapat bertransaksi dengan mudah. Pembaharuan tersebut tentunya memiliki dampak yang menciptakan beberapa perbedaan yang merujuk pada perkembangan bitcoin di masa sekarang.

    1. Nilai bitcoin

    Pada awal kemunculannya tahun 2009 bitcoin hanya memiliki nilai tukar sebesar $ 0,1 / 1 BTC atau setara dengan Rp 1.300,-/1 BTC. Namun pada tahun 2017 ketika bitcoin sudah memiliki banyak peminat nilai tukarnya mencapai $ 6,194 / 1 BTC atau setara dengan 82 juta rupiah /1 BTC yang merupakan nilai tertinggi bitcoin sepanjang masa.

    2. Barang investasi menjadi alat pembayaran

    Semakin banyaknya pengguna bitcoin, membuat sirkulasi peredaran bitcoin juga meningkat. Jika dulu bitcoin hanya digunakan sebagai barang investasi namun saat ini bitcoin bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Beberapa tempat di kota besar seperti Jepang dan AS menggunakan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah. Penggunaan bitcoin menjadi alat tukar juga memiliki nilai plus tersendiri yang mana penggunanya tidak perlu terbebani dengan kurs mata uang negara lain layaknya uang konvensional.

    3. Blokir di beberapa negara

    Tahun 2013 adalah tahun emas bagi industri cryptocurrency. Beberapa negara besar mulai melirik mata uang virtual sebagai alat pembayaran dan investasi. Namun sayangnya, beberapa waktu berlalu, sistem yang digunakan oleh bitcoin memunculkan beberapa kerugian yang menyebabkan beberapa negara yang tadinya berniat melegalkan pengguaannya malah berbalik melarang peredarannya seperti yang terjadi di China, Korea Selatan dan Indonesia.

    4. Tarik tunai dengan ATM

    Hal yang diketahui tentang bitcoin adalah mata uang virtual yang tidak berbentuk dan tidak dapat dilihat. Namun semakin majunya teknologi dalam ekonomi membuat perusahaan bitcoin di beberapa negara menyediakan ATM bitcoin yang dapat digunakan sebagai alat trasaksi tarik tunai. Di Indonesia sendiri sempat memiliki ATM bitcoin yang dapat digunakan untuk tarik tunai dari harga Rp 10.000. ATM ini dapat ditemukan di beberapa wilayah di Denpasar, Bali.

    5. Memiliki kebijakan hukum yang mengatur

    Sebagai penghuni dunia ekonomi yang baru, bitcoin dulunya memang tidak memiliki kebijakan hukum khusus yang mengatur peredarannya. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah mulai merumuskan beberapa poin dalam hukum ekonomi yang menyinggung tentang peredaran bitcoin di sebuah negera. Di Jepang sendiri sebagai negara pelopor telah memiliki kebijakan hukum untuk mengatur peredaran bitcoin. Sedangkan untuk di Indonesia, hukum tentang bitcoin diatur dalam kebijakan Pajak Pendapatan.
     
    Last edited: Mar 28, 2018

Share This Page



loading...
loading...